Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

10. Infinitely Yours By Orizuka

Kita bukanlah dua garis yang tak sengaja bertabrakan. Sekeras apapun usaha kita berdua, saling menjauhkan diri—dan menjauhkan hati—pada akhirnya akan bertemu kembali. What I love about this book : Korea-nya, of course . Waktu pertama kali baca synopsis yang ada di sampul belakangnya, aku langsung jatuh cinta. Padahal aku sama sekali nggak dapat rekomendasi dari siapapun tentang buku ini. Saat baca novelnya, aku tambah suka. Gaya bahasa yang dipakai Orizuka pada narasinya ringan, percakapan antar tokohnya pun ringan. Pembaca tidak dipaksa untuk mengerutkan kening dalam-dalam agar mengerti jalan ceritanya. Pada beberapa scenes, diselipkan bahasa korea beserta penjelasan tentang terjemahannya. Ini tentu jadi media gratis buatku yang ingin mempelajari bahasa korea. The plot : Jingga, seorang cewek yang tergila-gila pada semua hal tentang Korea, mengikuti tour ke Korea untuk kali kedua hanya agar dirinya bisa dipandu dalam tour tersebut oleh cowok Korea yang sebelumnya telah me

Welcome May!

Gambar
This is it. Another blog challenge my friend and I been discussed last month. I came up with the idea while she’s in charge of this creative banner. The rules are simple, we just have to mention our 10 favorite books, from the least to the most loved. We can put any kind of books. And we don’t have to post frequently. We can post it anytime we like, as long as it’s not longer than its due date. Enough with that speech. Starting now!

Rindu

Hey, apa kabar kamu di sana? Belum apa-apa, aku sudah meridukanmu. Jujur saja, ini tak semudah dari apa yang aku bayangkan. Melewati ini, tanpa kamu tempatku berbagi cerita, rasanya sulit. Semakin hari semakin sulit. Biasanya, dalam sapaan ringan yang kamu berikan padaku di waktu senggang, kamu mampu membuat hariku menjadi lebih mudah. Biasanya, saat kukira hariku akan berakhir dengan buruk, kamu akan datang membawa kelakar yang sudah menjadi ciri khasmu, membuatku mau tak mau menghabiskan sisa hari itu dengan tawa. Biasanya juga, meskipun kita tak selalu bertemu, kita selalu punya sesuatu untuk kita bagi pada satu sama lain. Aku rindu ceritamu. Aku rindu leluconmu. Aku rindu pertemuan-pertemuan kita yang tak terencana. Dan hey, aku juga rindu bercerita padamu. Aku merindukan cemoohan yang sering kita lontarkan satu sama lain. Aku merindukan setiap momen yang kita lewati bersama. Tapi sekali lagi, ini belum apa-apa. Bukankah kita sepakat untuk membuat lebih banyak lagi

Jauh sebelum

Dear you, my favorite mistake. Akan lebih mudah bagiku melupakanmu jika kamu berada jauh dari jangkauanku. Akan lebih mudah bagiku menata perasaanku jika tak ada kamu di sisiku. Jika kamu terus di sini, di sisiku, memesonaku sedemikian rupa, maka jangan salahkan aku jika aku tak akan pernah bisa berhenti mengharapkanmu. Jika kamu terus di sini, di sisiku, mengikat hatiku lagi, jauh lebih erat, jauh lebih dalam, pada hatimu, maka usahaku untuk sampai pada titik sekarang akan berakhir sia-sia. Mengapa kamu kembali, jika hanya untuk membuat luka yang sempat mengering, kembali basah? Tidak tahukah kamu bahwa aku begitu menginginkanmu? Kamu yang telah lama kukenal, kuselami hatinya, sampai kutemukan cinta tulus di dalamnya. Kamu yang selalu membuatku terbiasa dimiliki dan memiliki. Kamu yang dulu pergi dan membawa segalanya dariku. Termasuk hatiku. Seberapa kuatpun aku mempertahankannya, tetap saja kamu membawanya pergi… Apa jika sekarang aku memo