Rindu

Hey, apa kabar kamu di sana? Belum apa-apa, aku sudah meridukanmu.

Jujur saja, ini tak semudah dari apa yang aku bayangkan. Melewati ini, tanpa kamu tempatku berbagi cerita, rasanya sulit. Semakin hari semakin sulit.

Biasanya, dalam sapaan ringan yang kamu berikan padaku di waktu senggang, kamu mampu membuat hariku menjadi lebih mudah.

Biasanya, saat kukira hariku akan berakhir dengan buruk, kamu akan datang membawa kelakar yang sudah menjadi ciri khasmu, membuatku mau tak mau menghabiskan sisa hari itu dengan tawa.

Biasanya juga, meskipun kita tak selalu bertemu, kita selalu punya sesuatu untuk kita bagi pada satu sama lain.

Aku rindu ceritamu. Aku rindu leluconmu. Aku rindu pertemuan-pertemuan kita yang tak terencana.

Dan hey, aku juga rindu bercerita padamu. Aku merindukan cemoohan yang sering kita lontarkan satu sama lain. Aku merindukan setiap momen yang kita lewati bersama.

Tapi sekali lagi, ini belum apa-apa.

Bukankah kita sepakat untuk membuat lebih banyak lagi kenangan yang nantinya akan selalu kita ingat sampai kapanpun?

Bukankah masih ada ratusan hari lagi sampai akhirnya kita sepakat untuk bertemu?

Bukankah......

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hujan dan Dia

Day Ten

Pulang