Saat suka berwarna duka
Aku tidak pernah mengambil keputusan tanpa pertimbangan. Tidak serta merta melihat lalu aku luluh dan tidak hanya dengan mendengar aku pertaruhkan hidupku. Aku bulat karena sikapmu. Aku yakin karena ucapmu selalu manis. Aku pasrahkan masa depanku karena kamu adalah segalaku.
Seiring dengan berjalannya waktu, kita bersama. Kita banyak lewati pahit dan kelam karena bahagianya tak perlu kusebut. Namun ketidaksepahaman ini lama-lama membelenggu, seperti ingin berlari tapi terikat. Aku dan kamu, dua elemen menjadi satu, membentuk apapun yang dinamakan cinta.
Tapi kini cinta itu tak lagi sama. Saat kita berjalan menuju ujung jembatan yang hampir habis terbakar, mengejar kita yang tak tahu arah. Aku ingin sekali menarikmu tapi kamu tak pernah mendekat. Saat kamu mencoba menjangkauku aku tak suka dan menjauh.
Dalam hitungan bulan hubungan ini akan berubah. Tapi kita tak tahu, kita ini apa....?
Seiring dengan berjalannya waktu, kita bersama. Kita banyak lewati pahit dan kelam karena bahagianya tak perlu kusebut. Namun ketidaksepahaman ini lama-lama membelenggu, seperti ingin berlari tapi terikat. Aku dan kamu, dua elemen menjadi satu, membentuk apapun yang dinamakan cinta.
Tapi kini cinta itu tak lagi sama. Saat kita berjalan menuju ujung jembatan yang hampir habis terbakar, mengejar kita yang tak tahu arah. Aku ingin sekali menarikmu tapi kamu tak pernah mendekat. Saat kamu mencoba menjangkauku aku tak suka dan menjauh.
Dalam hitungan bulan hubungan ini akan berubah. Tapi kita tak tahu, kita ini apa....?
Komentar
Posting Komentar