Day Ten

Beda

Kita adalah sepasang manusia yang saling berlawanan. Ibarat anak panah, kita bergerak menuju ke arah yang berbeda.

Tak sejalan. Tak pernah benar-benar mencapai titik yang sama.

Aku dengan keegoisanku. Kamu dengan segala hal yang kamu anggap benar.

Aku dengan kesenanganku. Kamu dengan dunia yang menurutmu menyenangkan.

Aku dengan kebebasanku. Kamu dengan segala aturan hidupmu.

Selama beberapa waktu, aku mencoba untuk bertahan. Berusaha menyelaraskan perbedaan agar tetap seirama. Namun tentu kamu tahu persis, segala apapun yang diawali dengan keterpaksaan, tidak akan pernah membawa akhir yang menyenangkan.

Malam itu, saat pertama kalinya kamu menyatakan rasa cinta, aku justru membalasnya dengan rasa bimbang.

Bunga-bunga harum.
Kalung cantik yang berkilau.
Lagu cinta yang mengalun lembut.
Makan malam romantis dengan pelayan yang terus-terusan menebar senyum, menatap kita yang (menurutnya) sedang khasmaran.

Mungkin bagimu segalanya tampak sempurna. Tapi menurutku tidak.

Bukan itu yang sebenarnya aku inginkan, Sayang.

Seandainya saja saat itu kamu mau bertanya apa yang kuinginkan, mungkin kita akan mengukir cerita lain yang berbeda. Seandainya kamu mau berhenti, dan mencoba untuk mendengarkan, mungkin kita akan berbagi kebahagiaan yang sama.

Tapi sayang, kita beda.

Aku dengan diriku. Kamu dengan dirimu. Selalu seperti itu.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teen Wolf